Menjadi Penulis Penerbit Mayor 

Resume ke       : 23

Gelombang       : 22

Tanggal            : Rabu, 24 Nopember 2021

Tema                : Menjadi Penulis Penerbit Mayor

Narasumber     : Joko Irawan Mumpuni

 


“Penulis adalah mahkluk bebas yang dapat menawarkan ke semua penerbit. Tinggal kesiapan penulis dalam mengatur strategi, kemampuan, dan memilah, serta memilih menerbitkannya.” – Edi S. Mulyana --

Sudah sampai ke pertemuan 23 aja nih… tema pada pertemuan kali ini adalah Menjadi Penulis Penerbit Mayor dengan narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah direktur Penerbit Andi, direktur penerbitan, Ketua I, IKAPI DIY, penulis buku, bersertifikat BNSP, dan asesor BNSP. Kali ini narasumber kita akan dimoderatori oleh Mr. Bams.

Penerbitan adalah perusahaan yang mencari keuntungan. Ekosistem penerbitan sederhana terdiri dari 4 aspek, yaitu penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca. Lalu apa sih yang didapatkan oleh seorang penulis jika naskahnya berhasil diterbitkan? Jawabannya ada 4, yaitu kepuasan, reputasi, karier, dan royalty/financial. Masing-masing penerbit tentunya memiliki kriteria tersendiri untuk memilih naskah yang layak diterbitkan. Sehingga, untuk seornag penulis yang baru mempunyai ide, tidak ada salahnya untuk mengecek google trend sesuai ide atau topik yang ingin dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan minta dan pasar pembaca buku tersebut. Berikut adalah prosentase atau sistem penilaian di penerbit, (1) editorial-bobot 10 pesen, (2) peluang potensi pasar – bobot 50 sampai 100 persen, (3) kailmuan – bobot 30 persen, dan (4) reputasi penulis – bobot 10 sampai 100 persen.

Untuk masuk ke meja penerbit, naskah sebenarnya dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu (1) tema tak popular, penulis popular, (2) tema popular, penulis popular, (3) tema popular, penulis tak popular, dan (4) tema tak popular, penulis tak popular. Yang paling sering ditanyakan oleh seorang penulis adalah berapa oplah setiap kali cetak?... oplah adalah jumlah eksemplar naskah tersebut dicetak. Jawabannya tergantung seberapa panjang daur hidup dari tema naskah tersebut. Apakah tema tersebut memiliki pasar yang lebar, luas atau tidak. Yang paling besar oplahnya adalah bila memiliki tema dengan daur hidup panjang serta pasar yang luas misalnya buku teks perkuliahan tingkat dasar dan lain sebagainya.

Kini pemasaran dan konten buku harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, yaitu marketing 5.0. Lalu apa yang dimaksud dengan marketing 5.0? Marketing 5.0  adalah aplikasi teknologi yang meniru manusia untuk menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan meningkatkan nilai di seluruh perjalanan pelanggan.

Saluran yang ada di tengah buku, misalnya akan dipangkas karena pembaca lebih suka membeli buku langsung ke penerbit secara online. Hal ini juga akan mempengaruhi perilaku konsumen dan hal ini pasti juga berpengaruh terhadap tema tema apa yang akan laku di pasaran.

Pada dasarnya naskah yang diterbitkan oleh penerbit mayor adalah yang lulus kualifikasi dan memiliki pasar yang baik. semakin dibutuhkan masyarakat dalam waktu yang lama maka semakin besar potensi naskah tersebut untuk diterima sehingga memiliki dauh hidup yang luas dan panjang, misalnya buku teks perguruan tinggi tingkat dasar, topik yang selalu dipakai dan dibahas dalam pelajaran dan lain sebagainya.

 

Comments

Popular posts from this blog