Konsep Buku Non Fiksi 

Resume ke       : 15

Gelombang       : 22

Tanggal            : Jumat, 5 Nopember 2021

Tema                : Konsep Buku Non Fiksi

Narasumber     : Musiin, M.Pd

 

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak.” – Ali bin Abi Thalib --

Halo, jumpa kembali… semangat belajar lagi. Kali ini kita bertemu di pertemuan 15, tepat setengah perjalanan dengan tema menarik, yaitu “Konsep Buku Non Fiksi” dibersamai oleh Ibu Musiin dan dimoderatori oleh Ms. Phia. Ibu Musiin adalah seorang guru bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan sejak 1998. Beliau memiliki hobi membaca buku, menulis, traveling, dan memasak. Gelar Magister diperolehnya di Universitas Negeri Surabaya jurusan Bahasa dan Sastra tahun 2006-2009. Sedangkan profesi guru bahasa Inggris di Short Course SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Untuk pengalaman mengajar narasumber kita kali ini sudah tidak diragukan lagi, Beliau pernah menjadi dosen STKIP PGRI Jombang pada 1994. Selain itu, Bu Musiin juga pernah mengajar di STIE Dewantara Jombang serta tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedong, Jombang.

Dalam bidang pendidikan, Ibu Musiin aktif di pengembangan mata pelajaran bahasa Inggris. Selain itu, Beliau juga menjadi tim penilai angka kredit guru di tingkat Kab. Kediri. Selain di bidang pendidikan, jangan salah. Beliau juga aktif di bidang kemasyarakatan. Beliau menjadi founder organisasi masyarakat YAPSI yang berdiri sejak 1991. Organisasi ini bergerak di berbagai bidang, yaitu:

1.    Pemberdayaan ekonomi masyarakat, UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.    Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu bekerja sama dengan World Food (UN-WFP) wilayah Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

3.    Pemberian bantuan susu untuk SD bekerjasama dengan susu Ultra dan Departemen Pertanian Australia.

4.    Pelatihan sekolah ramah anak bagi guru SD di Kabupaten Sampang bekerjasama dengan UNICEF.

5.    Pendidikan lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Provinsi Jawa Timur.

6.    Pengadaan perpustakaan kampung dan toilet di kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

 Bu Musiin juga aktif dalam bidang kewirausahaan. Beliau merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi pendistribusian produk Indomarco dan Indolacto Pasuruan serta sebagai pemasok bahan baku tebu bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang, dan Kediri. Wah, membaca biografi singkat Beliau saja sudah terpesona ya. Seorang wanita yang aktif berkegiatan, baik akademik maupun non akademik.

Dalam bidang kepenulisan, Beliau sudah menerbitkan beberapa buku, seperti Digital Brochure: Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z, Literasi Digital Nusantara: Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi (karya bersama Prof. Ekon), Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk IX, dan masih banyak karya yang lainnya. Selain sebagai penulis buku, Beliau juga memiliki pengalaman untuk menjadi editor buku, Kaulah Sosok Inspirasi di Hatiku (antologi Sosok Inspirasi) dan Kisah Penyemangat Kalbu (antologi Penyuluh Agama). Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan Beliau untuk mengikuti ujian sertifikasi penulis dan berhasil memegang sertifikasi penulis pada 2020. Beliau merupakan alumni kelas belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI gelombang 8. Luar biasa, sudah siap ke materi pada pertemuan kali ini ya. Siapkan buku catatan dan alat tulisnya. 

Ketakutan Menulis

1.        Takut tidak ada yang membaca

Hal yang selalu menghantui penulis pemula pasti adalah takut tidak ada yang membaca tulisan tersebut. Hal ini biasanya didasari oleh kurang dikenalnya seorang penulis, masih pemula, tema yang kurang diminati, dan masih banyak alasan yang lainnya. Menjadi optimis memang tidaklah mudah, tapi bukankah untuk menjadi besar perlu proses dan perjuangan? Jadi, yuk bersama-sama memulai dan semoga karena komitmen menulis selalu ada akan membuat karya-karya ke depannya makin diminati oleh pembaca dan kita menjadi percaya diri dalam mengembangkan tulisan kita.

2.        Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan

Seperti halnya takut tidak ada yang membaca, takut salah menyampaikan pendapat juga merupakan perasaan yang sering dialami penulis pemula. Solusinya adalah membaca banyak buku dan referensi pendukung agar kita lebih percaya diri dalam menuangkan gagasan.

3.        Merasa karya orang lain lebih bagus

Karena masih belajar, mungkin saja karya kita belum sesempurna milik orang lain. Akan tetapi, kita perlu mencoba untuk meningkatkan dan mengasah keterampilan yang kita miliki.

Alasan Menulis

1.        Mewariskan ilmu lewat buku

Mewariskan ilmu dan meninggalkan jejak pengetahuan salah satunya adalah melalui buku. Tentu kita akan yakin dalam merujuk ketika kita mengambil informasi dalam sebuah buku. Oleh karena itu, menulis buku merupakan salah satu cara mewariskan ilmu yang menarik dengan berbagai tantangan yang menyertainya.

2.        Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku kesayangan baik secara online mapun offline.

Tentu buku karya sendiri terpampang nyata di rak toko buku kesayang merupakan impian setiap penulis. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri dan meningkatkan motivasi dalam menulis. Untuk buku bisa dipajang di rak toko buku kesayangan, perlu karya yang tembus di penerbit mayor dan untuk diterbitkan di penerbit mayor tidaklah mudah. Untuk itu, banyak membaca buku, mengikuti pelatihan, bergabung ke berbagai komunitas, mengikuti berbagai macam lomba dapat mengasah keterampilan menulis bisa menjadi solusinya.

3.        Mengembangkan profesi sebagai seorang guru

Sebagai seorang guru, dituntut untuk meningkatkan profesionalismenya. Dengan menulis, bisa memudahkan dalam pembelajaran di kelas, kenaikan pangkat, dan tentunya bermanfaat untuk orang lain pula, misalnya rekan sejawat maupun siswa.

Pola dalam Menulis Buku Non Fiksi

1.        Pola hierarkis

Pola ini memiliki ciri-ciri buku disusun dari mudah ke sulit, atau dari sederhana ke rumit. Contohnya buku pelajaran.

2.        Pola prosedural

Pola prosedural memiliki ciri-ciri buku yang disusun berdasarkan urutan proses, misalnya buku panduan.

3.        Pola klaster

Pola klaster memiliki ciri-ciri buku yang disusun berdasarkan poin per poin (butir per butir), misalnya buku kumpulan tulisan/bab (antar bab setara)

Proses Penulisan Buku

1.        Pratulis

Seperti yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, kegiatan yang dilakukan dalam pramenulis misalnya mencari tema, topik, mengidentifikasi fenomena, melakukan kajian pustaka, telaah teori, merencanakan jenis tulisan, ditujukan untuk siapa, bertukar pikiran, menyusun draf/kerangka, riset, dan membuat mind mapping.

2.        Menulis draf

Setelah melakukan kegiatan pratulis, langkah kedua adalah menulis draf. Pada kegiatan menulis draf ini ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, misalnya pembahasan topik dari mudah ke sulit, konsep ke aplikasi, dan lain sebagainya. Menulis draft adalah kegiatan menuangkan konsep tulisan ke tuturan dengan prinsip bebas, tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih kepada bagaimana ide itu dituliskan.

3.        Menyunting

Menyunting bisa dilakukan oleh diri sendiri maupun orang lain. Ketika tulisan sudah selesai, pastikan melakukan kegiatan menyunting teks. Kegiatan ini bisa dilakukan ketika tulisan sudah diendapkan beberapa saat agar penulis bisa memposisikan diri sebagai pembaca yang bisa secara objektif menilai dan mengevaluasi teks tersebut. Perhatikan penulisan ejaan, tanda baca, pilihann kata (diksi), keefektifan kalimat, kepaduan antar kalimat, kohesi, koherensi, data dan fakta pendukung, legalitas, dan kelogisan.

4.        Merevisi draf

Setelah tulisan sudah mengalami penyuntingan, misalnya dengan berbagai macam catatan. Langkah selanjutnya adalah merevisi draf yang sudah disunting tersebut. Hal yang dilakukan dalam merevisi naskah dapat mengamati sistematika/struktur tulisan, memeriksa gambaran besar dari tulisan atau draf yang sudah jadi.

5.        Menerbitkan

Proses terakhir adalah menerbitkan atau publikasi. Kita bisa menerbitkan tulisan yang sudah siap tersebut ke dalam sebuah buku, blog, atau media yang lainnya.

Pemilihan Tema yang Menarik

1.        Pengalaman pribadi

2.        Pengalaman orang lain

3.        Berita di media sosial

4.        Status di facebook/twitter/whatsapp/instagram atau media sosial yang lainnya

5.        Imajinasi

6.        Mengamati lingkungan

7.        Perenungan

8.        Membaca buku

Referensi Berasal dari Data dan Fakta

Referensi terdiri dari berbagai macam sumber, seperti:

1.        Pengetahuan yang diperoleh secara formal, non formal, dan informal

2.        Keterampilan yyang dsiperoleh secara formal, non formal, dan informal

3.        Pengalaman yang diperoleh sejak kecil hingga saat ini

4.        Penemuan yang didapatkan

5.        Pemikiran yang telah direnungkan

Anatomi Buku Non Fiksi

1.        Halaman judul

2.        Halaman persembahan

3.        Halaman daftar isi

4.        Kata pengantar

5.        Prakata

6.        Ucapan terima kasih

7.        Bagian bab

8.        Halaman lampiran

9.        Halaman glosarium

10.    Daftar pustaka

11.    Indeks

12.    Tentang penulis

Hambatan dalam Menulis

1.        Waktu

Setiap orang tentu memiliki 24 jam per hari untuk melakukan kegiatan yang berbeda antar masing-masing orang. Namun, ada orang yang sukses dan ada yang tidak. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena ada yang konsisten ke kegiatan yang positif, hanya santai, mengalir seperti air, terstruktur, atau bahkan melakukan sesuatu sesuai mood. Belum lagi disibukkan dengan rutinitas yang sangat padat untuk seseorang yang bekerja dengan tantangan pekerjaan yang luar biasa. Untuk itu, perlu adanya pembagaian kegiatan sesuai dengan prioritas dari kegiatan yang mendesak untuk dilakukan terlebih dahulu. Atur jadwal dan lakukan secara konsisten.

2.        Kreativitas

Kreativitas dari masing-masing orang tentu berbeda. Ada yang harus bekerja keras untuk menghasilkan sesuatu ada pula yang dengan mudah atau tanpa sengaja tapi menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Kreativitas dari masing-masing orang tentu berbeda dan tidak setiap orang memiliki kreativitas yang sama, misalnya dalam bidang menulis. Bila ide atau kreativitas itu muncul dan membara perlu untuk segera ditulis agar tidak menguap begitu saja. Untuk meningkatkan kreativitas yang lainnya adalah dengan rajin membaca. Membaca banyak buku secara langsung dapat meningkatkan kreativitas seseorang.

3.        Teknis

Hambatan teknis adalah yang biasanya berkaitan dengan kepenulisan, EYD, kebakuan, penulisan yang benar, sistematika yang lainnya. Hambatan pada poin ini bisa diselesaikan dengan banyak membaca buku, seperti KBBI dan PUEBI, sehingga tulisan sesuai dengan aturan penulisan yang baik.

4.        Tujuan

Tujuan dari masing-masing orang untuk menghasilkan karya tentu berbeda. Tetap konsisten di tujuan awal merupakan solusi agar tulisan yang kita impikan dapat menemui takdirnya, yaitu menghasilkan sebuah buku.

5.        Psikologis

Dari segi psikologi mungkin setiap waktu bisa berubah-ubah, apalagi dengan tuntutan pekerjaan yang makin banyak. Menulislah kalau muncul ide atau sesuai jadwal yang sudah ditentukan, dipaksakan, dibiasakan, dan makin lama akan semakin mudah untuk menulis. Bila pikiran dan hati sedang jenuh, kita bisa mencari inspirasi di lingkungan sekitar, bercerita dengan orang lain, dan melakukan hobi agar psikologis kembali netral dan bahagia.

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog