Menulis di Kala Sakit 

Resume ke       : 19

Gelombang       : 22

Tanggal            : Senin, 15 Nopember 2021

Tema                : Menulis di Kala Sakit

Narasumber     : Suharto, S.Ag., M.Pd

 


“Kesuksesan bukan kepunyaan orang-orang yang pandai, kesuksesan itu milik orang-orang yang mau berusaha, lagi tekun.” – Suharto, A.Ag., M.Pd --

Pelatihan kelas menulis pertemuan 19 ini sungguh memotivasi dan menginspirasi, itulah kalimat yang ada di benak saya selama mengikuti pelatihan. Menulis di Kala Sakit dengan narasumber Bapak Suharto atau yang lebih akrab disapa Cing Ato, seorang guru fikih dari MTsN5 Jakarta yang memiliki semangat yang tinggi untuk terus menulis walaupun dalam kondisi sakit. Seperti biasa, pelatihan kali ini dibagi menjadi empat sesi, yaitu pembuka, materi, tanya jawab, dan penutup yang akan dibersamai oleh Ibu Hasima Abdi Putri sebagai moderatornya.

Cing Ato sudah menulis beberapa buku, yang merupakan buku solo dan karya bersama. Untuk buku solo, meliputi Mengejar Azan (2018), GBS Menyerangku (2020), Menjadi Pribadi Unggul (2020), Kompilasi Kisah Inspiratif (2021), Belajar Tak Bertepi (2021), Aisyeh Menunggu Cinta (2021), dan Menepis Kesulitan Menulis (2021). Selain buku solo, Cing Ato juga menghasilkan buku karya bersama, yaitu Antologi Bukan Guru Biasa (2016) dan Guru Inspiratif (2020).

Pada 2017 Cing Ato baru diketahui sakit GBS (Guillain Barre Syndrome). GBS adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf tepi. Kondisi ini biasanya diawali atau ditandai dengan kesemutan dan kelemahan otot pada tungkai yang dapat berkembang menjadi kelumpuhan. Selama satu bulan di ruang ICU tidak mengalami perubahan yang berarti, akhirnya selama tiga bulan dipindahkan ke ruang HCU. Di dalam kondisi sakitnya tersebut semangat, kasih sayang keluarga, dan siswa-siswanyalah yang membuatnya tidak menyerah. Walaupun sempat sangat kritis dan hampir tiada, Beliau meminta kepada Tuhan untuk diberikan kesempatan kedua, agar bisa memperbaiki hidup, dan bermanfaat bagi sesama. Tuhan dengan kasih sayangNya mengabulkan doa Cing Ato.

                                                Sambil menunggu antrean terapi, Cing Ato tetap menulis

“Ternyata kekuatan doa yang menguatkan hati”, kalimat itulah yang menguatkan hati Cing Ato untuk semangat sembuh. Setelah memerlukan waktu bertahun-tahun, akhirnya tangan itu bisa digerakkan, mengikuti terapi, dan mencoba untuk berbagi kisah di sosial media, seperti fb, blog, dan lainnya agar sahabat dan siswa tau bagaimana kondisi Cing Ato. Alhamdulillah, banyak sekali doa dari orang-orang terkasih. Dalam kondisi sakitnya itulah Cing Ato semakin semangat untuk menulis hingga menghasilakn beberapa buku. Kisah inspiratif Cing Ato yang sangat produktif menulis di kala sakit berimbas pada lingkungan sekitar pula, banyak rekan guru dan siswa juga berusaha menulis

                                            Dengan segala keterbatasan, Cing Ato tetap semangat menulis

Cing Ato membagikan tips menulis, salah satunya adalah menulis hal-hal yang dilakukan, dilihat, didengar, sehingga hal itu bisa merupakan latihan untuk merangkai kata dengan mudah ketika menulis. Beliau juga membagikan tips membuat judul, (1) pilih judul yang paling menarik di daftar isi, (2) lihat tulisan apa, temanya apa, dan (3) judul buku menarik, singkat, dan syarat makna.






Jangan berhenti untuk terus belajar. Jika kita tidak pernah bergerak, maka kita tidak akan pernah tahu. Manfaatkan masa sehatmu sebelum masa sakitmu. Manfaatkan masa hidupmu sebelum ajal menjemput seperti yang dikatakan oleh Muhammad Agus Syafii.




Comments

  1. Replies
    1. Terima kasih motivasi dan ilmunya Cing Ato. Semoga segera sehat seperti sedia kala nggih, aamiin...

      Delete
  2. Luar biasa materi Cing Ato. Nangis Saya. Malu sehat tapi tak semangat belajar, nulis dan ibadah. Moga kita semua bisa bersyukur atas nikmat Allah SWT. Aamiin.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog